Bagikan

MIXUE, merek minuman dan es krim yang sempat populer di Indonesia, kini mulai menghilang popularitasnya di pasar lokal.

Fenomena-Mixue!-Refleksi-Terhadap-Bisnis-Waralaba-Es-Krim-di-Indonesia

Gerai-gerai Mixue yang sebelumnya ramai, kini banyak yang mulai sepi dan kurang diminati masyarakat. Berikut ini STIKES Yarsi Surabaya akan menelusuri perjalanan Mixue mulai dari kemunculannya hingga tantangan yang dihadapinya saat ini.

Dari Kios Sederhana Hingga Booming di Indonesia

Mixue Ice Cream & Tea didirikan oleh Zhang Hongchao pada tahun 1997 di Tiongkok. Awalnya, Hongchao yang masih mahasiswa Universitas Henan memulai usaha dengan menjual es serut dari kios sederhana untuk membantu biaya keluarganya. Modal awalnya hanya sekitar 4.000 RMB atau setara USD 483, diperoleh dari uang kerja paruh waktu dan pinjaman neneknya.

Gerai pertamanya sangat sederhana, hanya dilengkapi lemari es, beberapa bangku, dan meja lipat. Mesin es serut pun dibuat sendiri oleh Hongchao menggunakan motor, turntable, dan cutter. Walaupun sederhana, kreativitas ini menjadi fondasi bagi Mixue untuk berkembang.

Setelah bisnis berkembang, Hongchao mulai menambahkan teh susu di gerainya. Harga es krim yang sangat terjangkau, sekitar 2 RMB, jauh lebih murah dibanding pesaingnya, membuat toko ini cepat menarik antrean panjang. Strategi harga murah ini menjadikan Mixue sebagai merek bubble tea populer di Tiongkok.

Ekspansi Masif dan Antrean Panjang

Mixue mulai merambah pasar internasional sejak 2018, dimulai dari Vietnam, dan kemudian masuk ke Indonesia pada Maret 2020 dengan gerai pertama di Cihampelas Walk, Bandung. Kehadirannya disambut antusias, menjadi perbincangan di media sosial, dan digemari terutama oleh generasi muda.

Strategi harga rendah menjadi kunci kesuksesan Mixue. Produk dijual mulai dari Rp8.000, dengan biaya produksi ditekan karena Mixue mengelola rantai pasokan sendiri, mulai dari bahan baku hingga logistik. Hal ini membuat harga tetap kompetitif dibanding kompetitor.

Fenomena antrean panjang di gerai Mixue menunjukkan daya tarik kuat dari produk ini. Hingga Maret 2022, sekitar 317 gerai telah beroperasi di Indonesia, sementara situs resmi mencatat lebih dari 2.400 gerai di seluruh negeri. Indonesia menjadi salah satu penyumbang gerai terbesar Mixue bersama Vietnam.

Baca Juga: Silky Noodle Kenikmatan Mi Lembut yang Bikin Ketagihan

Tantangan dan Isu yang Dihadapi Mixue

Tantangan-dan-Isu-yang-Dihadapi-Mixue

Meskipun ekspansinya pesat, Mixue menghadapi sejumlah tantangan. Ekspansi agresif menyebabkan jarak antar gerai terlalu dekat, memicu persaingan internal dan menurunkan omzet di beberapa lokasi. Produk yang mudah ditiru juga mengurangi pangsa pasar dari waktu ke waktu.

Kurangnya inovasi membuat pasar jenuh, sementara isu kebersihan di beberapa gerai di Tiongkok sempat merusak reputasi. Mixue meminta maaf dan menutup gerai bermasalah untuk inspeksi. Di Indonesia, awalnya muncul pertanyaan terkait sertifikasi halal, namun Mixue akhirnya memperoleh sertifikasi dari LPPOM MUI pada Februari 2023.

Tantangan ini menunjukkan bahwa meski brand dikenal murah dan populer, keberlanjutan bisnis memerlukan inovasi, pengelolaan kualitas, dan strategi lokasi yang tepat. Tanpa hal tersebut, pertumbuhan bisa terhambat.

Fenomena Mixue Menghilang di Indonesia

Popularitas Mixue sempat meroket karena konsumen Indonesia FOMO terhadap tren minuman kekinian. Namun, tren cepat berubah, dan popularitas di media sosial menurun drastis.

Akibatnya, omzet beberapa gerai menurun dan beberapa lokasi mulai sepi pengunjung. Kurangnya inovasi produk dan branding jangka panjang membuat Mixue kesulitan mempertahankan daya tarik. Persaingan ketat dengan outlet lain, termasuk gerai Mixue sendiri, mempercepat penurunan performa bisnis.

Faktor lain adalah pemilihan lokasi yang kurang tepat. Beberapa gerai berada di area dengan target pasar yang tidak sesuai, sehingga sulit mempertahankan konsumen tetap. Fenomena ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya strategi adaptasi di pasar yang cepat berubah.

Tetap pantau dan nikmati informasi terlengkap dari  yang selalu kami berikan terupdate setiap harinya.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari kumparan24.com
  2. Gambar Kedua dari idntimes.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Home
Account
Cart
Search